Jumat, 09 Oktober 2009

AWASSS...!!! ADA BOM WAKTU di DUSUN JANGANASEM

Sidoarjo, 7 Juni 2009
Semburan lumpur Lapindo yang sudah berlangsung selama tiga tahun tanpa pemulihan kondisi korban seakan tidak membuat jera pemerintah maupun perusahaan Migas. Tidak jauh dari wilayah semburan dan desa-desa yang ditenggelamkan telah dilakukan pemasangan jaringan pipa distribusi gas yang dilakukan oleh PT. PGN.

Dusun Janganasem desa Trompoasri yang terletak di kecamatan Jabon, Sidoarjo, kini menerima giliran pemasangan. Tanpa bisa menunjukkan surat ijin dan persetujuan dari warga yang dilintasi jaringan pipa, pihak perusahaan telah melakukan pemasangan sejak bulan Februari 2009. Tidak hanya itu, beberapa bulan sebelumnya, Agustus 2008, mobilisasi pipa ternyata sudah dilakukan.

Jalan utama dusun Janganasem yang dipasang jaringan pipa gas dibagian tengahnya, digunakan sekurangnya 3.000 jiwa warga dusun ini. Minimal 800 jiwa yang terdiri dari 400 anak-anak dan 400 orang dewasa, akan selalu berada dalam resiko besar setiap saat. Jalan yang sama setidaknya juga dilewati ribuan warga dari 10 warga desa lain. Sungguh tidak terbayangkan jumlah warga akan hidup dalam resiko besar ledakan pipa gas yang tidak dapat diketahui hingga kapan.

Kejadian ledakan pipa gas 22 November 2006 akibat pergerakan tanah di wilayah semburan merupakan hal yang paling ditakutkan oleh warga. Pemasangan yang kini masih terus berlanjut meski warga sudah meminta penghentian tidak menyurutkan langkah perusahaan. Pada 4 Juni 2009, Militer dan Polri dalam jumlah berlipat dari jumlah warga yang berupaya menghentikan proyek pemasangan, sangat nampak tidak bisa berbuat banyak untuk melindungi warga.

‘Saat kami minta perusahaan menunjukkan ijin, mereka tidak bisa melakukannya’ , ujar Fadholy. Ia juga menambahkan bahwa segala upaya telah dilakukan oleh warga untuk bisa terhindar dari resiko keberadaan gas yang hanya berjarak 2 meter dari rumah mereka. ‘Kami meminta jalur distribusi ini dipindahkan dari jalan utama dan tidak di wilayah permukiman’, kata Fadholy warga Janganasem ini menegaskan.

Pada tanggal 29 April 2009, Bupati Sidoarjo pernah menyampaikan bahwa sebelum ditandatangani ijin dan disetujuinya proyek ini, masalah dengan warga seharusnya sudah diselesaikan. Namun, inilah praktek pembangunan di negeri ini, proyek berjalan meski warga menolaknya.

Selain resiko besar yang menjadi ketakutan warga dusun Janganasem, saat ini pelaksanaan proyek sudah sangat mengganggu warga yang biasanya menggunakan jalan di dusun Janganasem karena peralatan dan pengerjaan proyek yang hampir menutup seluruh jalan. Beberapa saluran irigasi sudetan untuk sawah juga terganggu akibat pemasangan pipa ini. Berpuluh hektar sawah yang bergantung dengan jaringan irigasi dipastikan tidak akan mendapatkan debit air seperti semula.

WALHI yang menurut kesaksian warga saat berdialog dengan pimpinan lapangan proyek di polsek Jabon pernah dicatut namanya telah memberikan rekomendasi telah dibantah oleh Direktur Eksekutif WALHI Jawa Timur saat menemui warga pada bulan Mei 2009. ‘Tidak benar itu, WALHI tidak pernah memberikan rekomendasi proyek-proyek apapun, apalagi ini proyek migas yang selalu tidak menempatkan keselamatan dan kesejahteraan warga sebagai bagian penting usahanya’, tegas BC Nusantara.

Ia juga menegaskan, ‘Bupati harus bisa tegas untuk melindungi dan menyelamatkan warganya, tidak benar kalau warga dibiarkan sendiri menghadapi tekanan besar dari perusahaan’. Kejadian semburan lumpur lapindo yang hanya berjarak beberapa desa semakin meluas dampaknya kepada warga Janganasem. Meski tidak secara langsung, namun jaringan distribusi gas merupakan proyek yang sama mengenai eksploitasi gas di perut bumi Sidoarjo.

Puluhan warga Dusun Janganasem berencana mengadukan masalahnya kepada wakil rakyat di gedung DPRD Sidoarjo pada Senin, 8 Juni 2009. ‘Semoga di masa akhir tugas anggota dewan, mereka bisa benar-benar menunjukkan bakti dengan membela keselamatan kami,’ ujar Fadholy penuh harap. (sumber : http://www.walhi.or.id/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Komentar Anda Tidak Menyinggung SARA...

Anda Adalah Pengunjung Blog Yang Ke :