Kamis, 14 November 2013

Sekelumit Perjalanan Seorang "ROBIN VAN PERSIE" (1)

 
Tak ada bosannya bilamana kita pecinta sepak bola menelusuri kisah perjalanan seorang bintang cabang olah raga yg di gandrungi hampir seluruh penghuni dunia ini. Apalagi bila sosok tersebut adalah seorang bintang atau mahabintang di lapangan. Sangatlahlah menarik jika kita akan memperhatikan kehidupan di dalam atau di luar lapangan, seperti dan bagaimanakah kisahnya?

Sosok yang akan kita ikuti kisahnya adalah ROBIN VAN PERSIE, punggawa Timnas Belanda, Arsenal dan sekarang Manchester United. Kiprah perjalanan karier pesepakbola ini sangatlah bagus dan bisa dibilang berprestasi. Tentunya bukan kita ulas A-Z mengenai perjalanan karier sepak bolanya, namun sebagian sisi lain pemain yg konon memiliki darah keturunan Indonesia dari kakek-buyutnya.

Sebuah TV nasional sedikit mengupas perjalanannya sebagai berikut :
  • DARAH AREK SUROBOYO ADA DI DADANYA...
Kota Surabaya memang kaya akan kisah. Gulungan kitab sejarah tentang kejayaan nusantara dan kemerdekaan Indonesia tak akan pernah bisa lepas dari kisah kota yang berasal dari gabungan dua kata Sura dan Baya bermakna terbebas dari bahaya itu. Konon pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya (tahun 1293) yang menamai kota pelabuhan di timur Pulau Jawa itu setelah berhasil mengusir bala tentara Tartar dari tanah Jawa. Bumi Jawa ketika itu pun terbebas dari bahaya infiltrasi kekuasaan Kaisar Kublai Khan.
Banyak kisah pejuang kemerdekaan berasal dari Surabaya. Jamak pula seniman dan atlet ternama yang berasal dari Kota Pahlawan ini. Bahkan bomber Manchester United asal Negeri Belanda Robin van Persie pun disebut-sebut berasal dari Surabaya.
Darah Seni Mengalir Di Tubuh Robin
Robin van Persie lahir, tumbuh, dan besar di lingkungan keluarga seniman. Tak ada cerita dunia atlet sedikit pun di lingkungan keluarganya. Sang ayah Bob van Persie dikenal sebagai seniman patung dan istrinya Jose Ras seorang pelukis sekaligus perancang perhiasan. Mereka berdua terbiasa hidup terpisah. Bahkan setelah Robin van Persie lahir 6 Agustus 1983 silam di Rotterdam, Belanda, si jabang bayi tak selalu bersama kedua orangtuanya.
Bocah Robin van Persie hidup bersama sang ayahanda di Belanda. Selain Van Persie, ada lagi dua saudari perempuannya yang juga tinggal bersama sang ayah Bob van Persie. Kedua saudarinya itu diketahui bernama Lily dan Kiki.
Darah Indonesia yang mengalir dalam diri Robin van Persie berasal dari garis ibu. Dari cerita yang bergulir dalam keluarga, disebut-sebut nenek ibunda Robin van Persie masih 'berbau' Indonesia berasal dari Surabaya. Jose Ras sang ibu dulu memilih tinggal di Belanda.
Hubungan Indonesia-Belanda memiliki kisah sejarah amat panjang. Tak terhitung lagi, berapa orang asal Indonesia yang hengkang dan tinggal di Negeri Kincir Angin itu. Begitu pula sebaliknya, banyak warga Belanda yang jatuh cinta hingga akhirnya hidup di Negeri Nusantara sampai meninggalnya dikubur di Bumi Pertiwi. 

Main Bola Bola Sejak Umur 5 Tahun
Insting pelatih Klub SBV Excelsior Aad Putters di Rotterdam tak salah. Saat pertama kali melihat Robin van Persie sinyalnya langsung nyambung. Dia melihat, ada yang berbeda dengan bocah yang waktu itu masih berumur sekitar 5,5 tahun itu. Mata sang pelatih tak berkedip menyaksikan kepintaran Van Persie.
"Biasanya anak-anak bergabung di usia 6 tahun. Tapi Robin datang di usia 5,5 tahun dan bertanya apakah sudah boleh bergabung. Jadi saya tes dia. Dan dari jarak 13 meter jauhnya, dia bisa mengendalikan bola mati di bawah kaki kanannya. Sesuatu yang menakjubkan untuk anak seusianya," ujar Aad melukiskan bagaimana dia amat terkesan dengan bocah kecil itu.
Ternyata tak hanya itu yang ditunjukkan bocah Van Persie. Kemampuan menendang bola pun ditunjukkannya dengan kaki kiri dan kanan.
"Dia bisa menendang dengan kaki kanan, sama baiknya dengan kaki kiri. Itu sesuatu yang luar biasa untuk anak seusianya," tambahnya lagi, masih dengan nada penuh kekaguman.
Menurut Aad, sejak kecil Van Persie memiliki dedikasi terhadap sepakbola yang sangat luar biasa. Walaupun cuaca buruk, dia tetap datang dan bermain bola di bawah hujan deras.
"Dalam salah satu kesempatan latihan, pernah dibatalkan karena cuaca buruk, tapi Robin menelepon dan bilang akan datang. Jadi saya berlatih dengannya selama satu jam di bawah hujan deras," tutur Aad mengingat masa lalunya.
Anak Sulit Diatur
"Dia anak yang sulit dikendalikan. Dia ikut saya sampai berumur 12 tahun. Setelah itu, dia aktif dengan dunianya sendiri," tutur sang ayah Bob van Persie mengingat masa lalunya.
Robin van Persie memang tumbuh menjadi anak yang selalu kukuh dengan kemauannya sendiri. Sebagian orang bahkan mengecapnya sebagai anak yang keras kepala, cenderung nakal, tak bisa diam, dan dianggap bodoh di kelas karena tak pernah mau memperhatikan gurunya saat mengajar di dalam kelas.
Salah seorang guru sejarah di sekolahnya dulu, Omar Verhoeven membenarkan cerita tersebut. Beberapa guru berusaha untuk membuat Van Persie agar tertarik ke pelajaran sekolah namun selalu menemui kegagalan.
"Dia bukan murid yang baik," ujar Verhoeven menyimpulkan kondisi Robin van Persie kala itu.
Karena keadaan seperti itulah, dirinya sering memanggil Robin van Persie secara pribadi untuk diajak berbicara dari hati ke hati. Tapi jawaban-jawaban yang meluncur dari mulut muridnya itu kerap membuatnya kecewa.
"Dengan dia, selalu ada masalah yang cukup menyulitkan. Yang ada di pikirannya hanya tiga hal, sepakbola, sepakbola, dan sepakbola. Ketika itu, saya tegaskan: Tidak! Ada pelajaran sejarah, matematika, dan lainnya," ujar Verhoeven.
Walau pernah dikatakan sebagai anak yang susah diatur, tapi Van Persie tak mau menggubris. Dia tetap cuek dengan prestasi akademiknya dan lebih fokus pada sepakbola. Hampir sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bermain bola.
(bersambung)

10 Fakta Aneh Yang Terungkap Sains

1. Tanaman Ternyata Makhluk Sosial
 
Mereka tak punya memori, tapi tanaman bisa mengenali kerabat dekat mereka dan bekerja bersama. Tumbuhan menjadi kurang agresif saat dikelilingi 'anggota keluarga', saling membantu, bukannya berkompetisi sengit seperti ketika mereka bersama 'orang asing'.
Dalam makalah yang ditulis ahli biologi dari McMaster University, Susan Dudley di American Journal of Botany, anggapan bahwa tanaman adalah makhluk pasif, pasrah menerima nasib, ilmuwan menemukan mereka berperilaku laiknya hewan.
Beberapa tanaman bahkan tampaknya bersifat sosial, mendukung keluarga sembari mendorong orang asing dari lingkungan.
Dalam jurnal, Dudley menjelaskan Impatiens pallida, tanaman bunga biasa, mencurahkan energi lebih sedikit dari biasanya untuk menumbuhkan akar-akarnya ketika dikelilingi oleh kerabatnya. Sementara, di dekat tumbuhan dengan genetik yang tak terkait, mereka menumbuhkan akar secepat mungkin.

2. Tubuh Manusia Adalah Sumber Energi

13835027972009034801 

Ketika manusia menghamba pada energi terutama yang berasal dari fosil. Tanpa disadari, tubuh kita sejatinya bisa menghasilkan energi. Rata-rata manusia memproduksi sekitar 100 watt saat beristirahat, dan bisa melonjak sampai 2.000 watt selama latihan intensif.
Seperti dimuat situs Extreme Tech, sebagian besar energi diperlukan untuk tugas-tugas penting, seperti memompa jantung dan melenturkan otot-otot. Namun, ada banyak energi yang terbuang sia-sia, dilepaskan menjadi panas.
Menariknya, hampir semua energi yang terbuang bisa ditangkap dan diubah menjadi listrik, yang kemudian bisa sebagian atau sepenuhnya menggantikan ketergantungan kita pada baterai kimia. Itu yang kini sedang diusahakan para ilmuwan.
"Tak lama lagi, baterai dari energi manusia akan muncul. Hanya soal waktu dan sejauh mana penelitian dilakukan," demikian dimuat Extreme Tech.
Orang pertama yang mungkin diubah tenaganya adalah tentara, yang sering memanggul dan menyeret perlengkapan berat

3. Kuda Nil Jantan Bisa Hamil

 

Kuda nil jantan dan bertukar peran dalam reproduksi. Pejantan punya 'kantung keturunan' -- tempat betina menaruh telur-telurnya -- lalu melahirkannya.
Seperti dimuat situs sains, Science Daily ahli biologi evolusi dari Texas A&M University, Adam Jones dan koleganya meneliti induk jantan punya struktur eksternal mirip kantung.
Setelah telur dimasukkan, jantan lalu melepaskan sperma ke dalam kantong untuk membuahi telur.
"Tidak akan menarik jika kantung itu hanya sekedar lipatan di mana betina meletakkan telur semacam tas," kata Jones. "Tapi kehamilan jantan beberapa spesies kuda laut jauh lebih kompleks dari itu."

4. Bersalaman Memindahkan Kuman Lebih Banyak Dari Berciuman


Ini kabar menarik untuk para pasangan: tak ada alasan untuk tidak mencium pasangan, meski sedang flu. Asal...menjaga tangan Anda tetap berjauhan.
"Orang-orang tak mau berciuman saat sedang flu, padahal faktanya, mereka lebih mungkin untuk menularkan infeksi dengan menjabat tangan seseorang," kata pakar kesehatan Profesor Sally Bloomfield

5. Ubur - Ubur Ini Abadi

 

Pada tahun 1988, manusia akhirnya menemukan 'kehidupan abadi' dari dasar laut. Temuan tersebut dihasilkan seorang mahasiwa biologi kelautan asal Jerman bernama Christian Sommer, yang saat itu berusia 20-an tahun.
Seperti dimuat New York Times, kala itu, ia menghabiskan musim panas di Rapallo, kota kecil di Riviera, Italia -- di mana satu abad sebelumnya Friedrich Nietzsche melahirkan Sabda Zarathustra (Also Sprach Zarathustra).
Makhluk itu adalah spesies ubur-ubur Turritopsis nutricula. Saat terluka, ia akan mengubah dirinya menjadi gumpalan, dan memulai proses yang dinamakan transdifferentiation.
Sel makhluk itu akan kembali ke bentuk awal dan kembali bertumbuh. Atau secara efektif melakukan regenerasi.
Memang ubur-ubur itu bisa mati oleh predatornya. Namun jika tak dimangsa, ia tak akan mati

6. Manusia Kerabat Dekat Jamur.

Collodictyon, Kerabat Terjauh Manusia 

Manusia berbagi nenek moyang yang sama dengan hampir semua makhluk, namun kita relatif dekat dengan jamur. Bahkan, jamur secara genetik lebih ke manusia daripada tanaman.
Seperti dimuat situs io9, ide dasar teori itu adalah gagasan bahwa bentuk kehidupan di darat berasal dari berbagai jenis ganggang mengambang di sekitar laut.
Protein jamur lebih seperti binatang daripada protein nabati. Kemudian ditemukan bahwa baik hewan, juga manusia, dan jamur mengandung komponen yang disebut lanosterol, sedangkan tanaman tidak punya.

7. Usia Alam Semesta Adalah 13,82 Miliar Tahun.

 

Alam semesta sudah berusia amat sepuh. Yakni 13,82 miliar tahun.
Lalu, berapa usia bumi? Berdasarkan penanggalan radiometrik meteorit, usia Bumi lebih dari 4,54 miliar tahun. Planet tempat manusia bergantung hidup sudah teramat tua, rusak, lagi padat.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan University of East Anglia, Inggris memperkirakan, Bumi masih mampu menopang kehidupan setidaknya selama 1,75 miliar tahun mendatang. Tapi syaratnya, selama bencana dahsyat akibat nuklir, tubrukan asteroid raksasa, dan malapetaka lain tak terjadi.
8. Rambut Manusia Bisa Menahan Berat 12 Ton.
http://dikpora.acehtenggarakab.go.id/wp-content/uploads/2012/05/hair.jpg 

Kecuali rambut anda mudah rontok atau bahkan botak, gabungan rambut di kepala, atau 15 ribu helai, bisa menahan bobot dua gajah sekaligus atau 12 ton.
Seperti dimuat ehow.com, adalah ahli bernama Dr.Frederic Leroy yang mengeluarkan gagasan tersebut.

9. Ayam Ini Tak Butuh Kepala.

 
Jangan salah sangka dulu, ayam lebih suka punya kepala. Namun, fakta membuktikan, ayam bernama Mike bertahan hidup 18 bulan setelah kepalanya terpotong.
Lho, lalu bagaimana ia bisa tetap hidup?
Ayam berjuluk "Mike the Headless Chicken" masih memiliki cukup batang otak untuk terus bernyawa. Ia bahkan berkeliling Amerika Serikat. Sebagai bintang.
Di masa jayanya Mike bahkan dapat menghasilkan uang sebanyak US $4.500 atau sekitar Rp 49 juta dalam sebulan pertunjukannya.
10. Matahari Akan Menjadi Berlian Terbesar.
Berkas:The Sun by the Atmospheric Imaging Assembly of NASA's Solar Dynamics Observatory - 20100819.jpg 

Berlian terbesar yang ditemukan tidak berada di Bumi, namun di seberang galaksi.
Yakni, bintang yang sudah mati bernama BPM 37093 alias Lucy, yang jaraknya sekitar 50 tahun cahaya dari planet manusia, di konstelasi Centaurus. Bintang itu ditemukan pada 2004.
Bintang kerdil putih itu menjadi bongkahan karbon mengkristal yang beratnya 5 juta triliun triliun pon, atau setara dengan berlian 10 miliar triliun triliun karat. Demikian dikutip dari Space Today.
Para ilmuwan menduga, Matahari juga akan bernasib sama setelah mati nanti, menjadi bongkahan berlian dalam waktu 7 miliar tahun.
"Anda akan membutuhkan kaca pembesar ukuran Matahari untuk menilai berlian ini," kata astronom Travis Metcalfe, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.

 

Anda Adalah Pengunjung Blog Yang Ke :