Kamis, 01 Juli 2010

Tentang "Achmad M. Satari"

Prof, Dr, Ir. Achmad M. Satari, M.F. dilahirkan pada tanggal 13 Maret 1933. Beliau lulus dari Fakultas Pertanian , Jurusan Kehutanan pada Tahun 1958. pada tahun 1958 ia meraih gelar Master of Forestry dari Oregon State University. Gelar selanjutnya yaitu Ph.D bidang Soil Science diraih pada tahun 1967 dari Michigan State University. Kemudian beliau diangkat menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Tanah pada tahun 1970 Institut Pertanian Bogor.

Pengalaman kerja yang dimilikinya antara lain menjadi Rektor IPB (1970-1978), Ketua Konsorsium Ilmu-ilmu pertanian (1973-1976), Direktur Pusat Penelitian Pertanian Bogor (1973-1976), Ketua Center of Excellence (UI,IPB,ITB,UGM,UNAIR) (1974-1975), Staf Ahli Mentri Muda Produksi Pangan (1978-1983), Ketua Deputi Bidang Ilmu Dasar dan Terapan (PDIT) , BPP Teknologi (1983-1990), Sekretaris Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) (1988-1990), Anggota Dewan Riset Nasional (DRN) (1984-1994), Ketua Yayasan Pendidikan KESATUAN (1986-2005), Rektor Institut Sain dan Teknologi Al-kamal (1989-2006), Ketua LPPM – ISTA (2006-sekarang), Tenaga Ahli Mentri Kehutanan (1992-2001), dan Anggota Dewan Pembina Yayasan Pendidikan DANASHA (2002-sekarang).

Beliau juga pernah tergabung dalam beberapa aktivitas nonstruktural seperti Ketua Tim Penelitian dan Pengembangan Hutan Sagu (1984-1994), Ketua Tim Penelitian dan pengembangan Di Lembah Baliem (Wamena) dan Pegunungan Jaya Wijaya (Tiom) (1985-1995), Ketua Tim Ahli Bimas Ketahanan Pangan Depertemen Pertanian (1999-2000), Ketua Komite Reformasi dan Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan (1998-2000), dan membantu kerjasama perhutani dengan Pesantren Darussalam , wanayasa dalam pertanian terpadu melalui pola hutan kemasyarakatan. (2001-2002).

Achmad M. Satari tercatat tergabung dalam beberapa perhimpunan profesi yaitu anggota Perhimpunan Insinyur Indonesia (1957-sekarang), Delta Phi Society (1958-sekarang), Anggota Perhimpunan Sarjana Kehutanan (1959-sekarang), Sigma Xi Society (1967-sekarang), Ketua Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (1970-1974) dan Perhimpunan Agronomi Indonesia (1980-sekarang)

Tanda penghargaan yang sudah diraih oleh beliau antara lain Pahala Alma dari IPB , Satya Lencana Pembangunan , Commandeur in de Leopolds orde, sebagai rektor (Belgia), Perhargaan dari Persatuan Insinyur Indonesia dalam Tekhnik Pertanian , Penghargaan dari USDA dalam Soil and Water Conservation , Honorary President dari International Sago Development Center, Japan, Penghargaan Dari Universitas Cendrawasih sebagai pelopor peneliti Sagu, Penghargaan dari Yayasan Pendidikan Pesantren Al-kamal sebagai Rektor ISTA. (www.hpli.org)

Minggu, 27 Juni 2010

Prof. Dr. Otto Sumarwoto, Pejuang Lingkungan

Prof. Dr. Otto Sumarwoto, seorang tokoh lingkungan, putra terbaik bangsa yang tak ternilai lagi karya-karyanya dan peranannya dalam memberikan solusi dalam penanganan lingkungan hidup. Pria kelahiran Purwokerto pada 19 Februari 1926 sepanjang hidupnya diabdikan untuk kelestarian lingkungan hidup.

Otto Sumarwoto menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di Temanggung tahun 1941 dan MULO di Yogyakarta tahun 1944. Otto merupakan Anak keenam dari 13 bersaudara dari ayah seorang pegawai DPU zaman Belanda. Pada waktu muda Otto bercita-cita jadi ahli pertanian, namun ia sempat nyasar menjadi pelaut, hanya karena senang melihat kapal. Dia memasuki Sekolah Tinggi Pelayaran di Cilacap (1944), kemudian sempat menjadi Mualim Kapal Kayu (1944-1945).

Namun cita- citanya menjadi ahli pertanian tak pernah padam. Maka selepas menamatkan Sekolah Menengan Atas di Yogyakarta tahun 1947, dia mendaftar di Fakultas Pertanian Klaten. Namun tiba-tiba Belanda datang menyerbu Indonesia, kemudian Otto bergabung ke TRIP 1948 – 1949. Setelah situasi tenang, pada tahun 1949 dia kembali kuliah di Fakultas Pertanian UGM, dan lulus dengan cum laude pada tahun 1954. Kemudian dia pun semangat mengajar di almamaternya. Sebelumnya dari tahun 1952, dia sudah menjadi Asisten Botani Fakultas Pertanian UGM.

Setelah lulus sebagai insinyur pertanian dari UGM, dia menjabat Asisten Ahli Fakultas Pertanian UGM pada 1955. Kemudian meraih gelar Doktor filosofi tanaman (Plant Physiology) dari Universitas California, Berkeley, AS dengan disertasi berjudul “The Relation of High Energy Phospate to Ion Absorption by Excised Barley Roots” pada tahun 1960. Saat pulang ke Indonesia, Otto kembali ke UGM dan menjadi Guru Besar Ilmu bercocok tanam di Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM.

Setelah beberapa tahun mengajar di UGM, kemudian Otto dipercaya menjadi Direktur Lembaga Biologi Nasional (LBN) di Bogor (1964-1972). Disini dia mendalami biologi molekuler, bidang yang memerlukan peralatan rumit dan mahal. Otto makin tertarik pada ekologi lingkungan, kendati masih terbatas pada ekologi tumbuh-tumbuhan.

Pada saat yang bersamaan, dia juga menjabat Direktur SEAMEO (South East Asia Ministers of Education Organization) dan Biotrop Bogor 1968 – 1972. Lalu sejak tahun 1972 dia aktif sebagai guru besar Tata Guna Biologi UNPAD. Selain itu, dia juga menjabat Direktur Lembaga Ekologi UNPAD 1972 yang kemudian mengubah namanya menjadi Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan (PPSDAL). Sejak di lembaga tersebut, Otto dikenal sebagai seorang ahli yang sering melontarkan pernyataan kontroversial.

Pada tahun 1993 Otto bergabung dengan Business Council for Sustainable Development yang diketuai Bob Hasan, tokoh bisnis yang dikenal kontroversial dan sangat dekat dengan penguasa Orde Baru. Otto sadar bisa dituduh jual diri dengan menerima jabatan Direktur Eksekutif di lembaga yang melibatkan Bob Hasan tersebut. Tapi Otto punya alasan sendiri yang bukan soal ekonomi. Saat itu, ia melihat ada usaha dari penguasa kearah yang baik. Masalah lingkungan juga bisnis baru, seperti tekhnologi pengolahan limbah, serta tekhnologi pengurangan asap dan bau.

Saat pensiun, otto menerima “hadiah mewah” dari rekan – rekannya berupa seminar besar yang dihadiri 400 orang. Ini membuktikan bahwa ia memiliki dedikasi yang tinggi dalam lingkungan. Kepakaran tentang lingkungan hidup tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Terbukti pada tahun 1993, Otto memperoleh gelar Doctor Honoris Causa dari Wageningen Agriculture University di Belanda, karena dinilai berjasa mengembangkan konsep pekarangan dan pemikiran tentang kaitan hutan dan lingkungan.

Setelah memasuki masa pensiun, Otto bukan berhenti begitu saja dari aktifitas keilmuannya, ia terus mengajar di UNPAD, UI dan UGM, pembicara diberbagai seminar dan diskusi. Bahkan setelah pensiun, Otto masih rajin membaca dan menulis. Karya tulisannya yang terakhir adalah Atur Diri Sendiri : Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup, Yogyakarta , UGM Press (2001).

Karya – karya dari Prof. Dr. Otto Sumarwoto antara lain :

1. The Alang – Alang Problem in Indonesia, paper, wasthe Tent Pasific of High School Biology Teaching in Indonesia, Kadarsan & O. Sumarwoto, IUCN Publications, 1968.
2. Ecological Aspects of Development, Elsevier Publishing Co, Amsterdam, Prinsip Sistem Penafsiran Pengaruh Lingkungan, Bandung, Lembaga Ekologi Unpad (1974).
3. Environmental Education and Research in Indonesian Universities, Singapore, Maruzen Asia : Jaring-jaring Kehidupan Mengenai Amdal, Indrapress, 1981.
4. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta, Djambatan (1983).

5. Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan Global, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama (1991).

Atas pengabdiannya pada lingkungan, Otto banyak menerima berbagai penghargaan, diantaranya yaitu Bintang Mahaputra Utama (1981), dan Satyalencana Kelas I (1982), dan Order of the Golden Ark dari Negeri Belanda.

Pejuang lingkungan Otto Sumarwoto (82) tutup usia di Bandung pada selasa, 1 April 2008, sekitar pukul 00.05 wib akibat sakit yang dideritanya. Kemudian dimakamkan di TPU Sirnaraga sekitar pukul 10.00. "Pendekar Lingkungan Hidup" dari UNPAD itu meninggalkan seorang istri Ny Ijah (78), tiga putri dua putra serta tiga orang cucu. Kepergian Otto Sumarwoto merupakan kehilangan yang sangat besar bagi dunia lingkungan hidup. Namun semangat dan karya-karyanya akan terus berjuang untuk melestarikan lingkungan.
(www.hpli.org)

Biografi "Emil Salim"

Emil Salim (lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930, adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan dilantik kembali untuk periode kedua pada 25 Januari 2010. Sebelumnya ia beberapa kali menjabat sebagai Menteri, antara lain Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas, Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973-1978), Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan III 1978-1983) dan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV dan Kabinet Pembangunan V 1983-1993)

PENDIDIKAN
- Frobel School, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (1935-1936)
- Europesche Lagere School, Banjarmasin (1936-1940), Lahat (1940-1942)
- Dai Ichi Syo-Gakko, Palembang, Sumatera Selatan (1942-1944)
- Sekolah Menengah Umum Pertama, Palembang (1945-1948)
- SMAN 1 Bogor, Jawa Barat (1948-1951)
- Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1951-1958)
- University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Department of Economics (1959-1964), (Master of Arts, 1962; Ph.D, 1964 dengan disertasi berjudul Institutional Structure and Economic Development)

KARIER
  • Tim Penasihat Ekonomi Presiden (1966)
  • Anggota Tim Penasihat Menteri Tenaga Kerja (1967-1968)
  • Anggota Tim Teknis Badan Stabilitas Ekonomi (1967-1969)
  • Dosen Seskoad dan Seskoal (1971-1973)
  • Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas (1971-1973)
  • Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973-1978)
  • Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan III 1978-1983)
  • Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV-V 1983-1993)
  • Guru Besar FEUI (1983)
  • Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN-1999)

KARYA
  • Kembali ke Jalan Lurus (kumpulan esai 1966-1999)
  • Lingkungan Hidup dan Pembangunan (1981)
  • Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia (1976)
  • Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan (1974)
  • Collection of Writings (1969-1971)
LAIN-LAIN
  • Anggota Korps Mobilisasi Pelajar Siliwangi (1950)
  • Ketua IPPI Bogor (1949)
  • Ketua Tentara Pelajar Palembang (1946-1949)
  • Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Indonesia (1992)
  • Ketua Tim Screening UNDP (1999)
  • Anggota Dewan Pembina Yayasan Kehati
  • Ketua Delegasi Indonesia dalam Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Bali (3-14 Desember 2007)

Jumat, 18 Juni 2010

PANGERAN DIPENOGORO

Diponegoro atau kadang dipanggil dengan gelarnya Pangeran Diponegoro (lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Makamnya berada di Makassar.

ASAL USUL DIPENOGORO
Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana III, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dari seorang garwa ampeyan (selir) bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama kecil Raden Mas Ontowiryo.

Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Diponegoro menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwana III, untuk mengangkatnya menjadi raja. Ia menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri. Diponegoro mempunyai 3 orang istri, yaitu: Bendara Raden Ayu Antawirya, Raden Ayu Ratnaningsih, & Raden Ayu Ratnaningrum.

Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton. Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana Diponegoro menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang baru berusia 3 tahun, sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danurejo bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Diponegoro.

Meski demikian dia sama sekali tidak ikut dalam gerakan pelajar revolusioner. Ia hanya menunjukkan sedikit minat dalam bidang politik di Universitas Buenos Aires, (1947), tempat ia belajar ilmu kedokteran. Pada awalnya ia hanya tertarik memperdalam penyakitnya sendiri, namun kemudian dia tertarik pada penyakit kusta.

RIWAYAT PERJUANGAN
Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Diponegoro di desa Tegalrejo. Saat itu, beliau memang sudah muak dengan kelakuan Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan pajak.

Sikap Diponegoro yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan rakyat. Atas saran Pangeran Mangkubumi, pamannya, Diponegoro menyingkir dari Tegalrejo, dan membuat markas di sebuah goa yang bernama Goa Selarong. Saat itu, Diponegoro menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir. Semangat "perang sabil" yang dikobarkan Diponegoro membawa pengaruh luas hingga ke wilayah Pacitan dan Kedu. Salah seorang tokoh agama di Surakarta, Kyai Maja, ikut bergabung dengan pasukan Diponegoro di Goa Selarong.Perjuangan Pangeran Diponegoro ini didukung oleh S.I.S.K.S. Pakubuwono VI dan Raden Tumenggung Prawirodigdaya Bupati Gagatan.

Selama perang ini kerugian pihak Belanda tidak kurang dari 15.000 tentara dan 20 juta gulden.

Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap Diponegoro. Bahkan sayembara pun dipergunakan. Hadiah 50.000 Gulden diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap Diponegoro. Sampai akhirnya Diponegoro ditangkap pada 1830.

PERANG DIPENOGORO
Pertempuran terbuka dengan pengerahan pasukan-pasukan infantri, kavaleri dan artileri —yang sejak perang Napoleon menjadi senjata andalan dalam pertempuran frontal— di kedua belah pihak berlangsung dengan sengit. Front pertempuran terjadi di puluhan kota dan desa di seluruh Jawa. Pertempuran berlangsung sedemikian sengitnya sehingga bila suatu wilayah dapat dikuasai pasukan Belanda pada siang hari, maka malam harinya wilayah itu sudah direbut kembali oleh pasukan pribumi; begitu pula sebaliknya. Jalur-jalur logistik dibangun dari satu wilayah ke wilayah lain untuk menyokong keperluan perang. Berpuluh kilang mesiu dibangun di hutan-hutan dan dasar jurang. Produksi mesiu dan peluru berlangsung terus sementara peperangan berkencamuk. Para telik sandi dan kurir bekerja keras mencari dan menyampaikan informasi yang diperlukan untuk menyusun stategi perang. Informasi mengenai kekuatan musuh, jarak tempuh dan waktu, kondisi medan, curah hujan menjadi berita utama; karena taktik dan strategi yang jitu hanya dapat dibangun melalui penguasaan informasi.

Serangan-serangan besar rakyat pribumi selalu dilaksanakan pada bulan-bulan penghujan; para senopati menyadari sekali untuk bekerjasama dengan alam sebagai “senjata” tak terkalahkan. Bila musim penghujan tiba, gubernur Belanda akan melakukan usaha usaha untuk gencatan senjata dan berunding, karena hujan tropis yang deras membuat gerakan pasukan mereka terhambat. Penyakit malaria, disentri, dan sebagainya merupakan “musuh yang tak tampak” melemahkan moral dan kondisi fisik bahkan merenggut nyawa pasukan mereka. Ketika gencatan senjata terjadi, Belanda akan mengkonsolidasikan pasukan dan menyebarkan mata-mata dan provokator mereka bergerak di desa dan kota; menghasut, memecah belah dan bahkan menekan anggota keluarga para pengeran dan pemimpin perjuangan rakyat yang berjuang dibawah komando pangeran Diponegoro. Namun pejuang pribumi tersebut tidak gentar dan tetap berjuang melawan Belanda.

Pada puncak peperangan, Belanda mengerahkan lebih dari 23.000 orang serdadu; suatu hal yang belum pernah terjadi ketika itu dimana suatu wilayah yang tidak terlalu luas seperti Jawa Tengah dan sebagian Jawa timur dijaga oleh puluhan ribu serdadu. Dari sudut kemiliteran, ini adalah perang pertama yang melibatkan semua metode yang dikenal dalam sebuah perang modern. Baik metode perang terbuka (open warfare), maupun metoda perang gerilya (geurilia warfare) yang dilaksanakan melalui taktik hit and run dan penghadangan. ini bukan sebuah tribal war atau perang suku. Tapi suatu perang modern yang memanfaatkan berbagai siasat yang saat itu belum pernah dipraktekkan. perang ini juga dilengkapi dengan taktik perang urat syaraf (psy-war) melalui insinuasi dan tekanan-tekanan serta provokasi oleh pihak Belanda terhadap mereka yang terlibat langsung dalam pertempuran; dan kegiatan telik sandi (spionase) dimana kedua belah pihak saling memata-matai dan mencari informasi mengenai kekuatan dan kelemahan lawannya.

Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Diponegoro dengan menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja, pemimpin spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Sentot Alibasya menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang. Di sana, Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Maka, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.

Berakhirnya Perang Jawa yang merupakan akhir perlawanan bangsawan Jawa. Perang Jawa ini banyak memakan korban dipihak pemerintah Hindia sebanyak 8.000 serdadu berkebangsaan Eropa, 7.000 pribumi, dan 200.000 orang Jawa. Sehingga setelah perang ini jumlah penduduk Yogyakarta menyusut separuhnya. Mengingat bagi sebagian orang Kraton Yogyakarta Diponegoro dianggap pemberontak, sehingga konon anak cucunya tidak diperbolehkan lagi masuk ke Kraton, sampai kemudian Sri Sultan HB IX memberi amnesti bagi keturunan Diponegoro, dengan mempertimbangkan semangat kebangsaan yang dipunyai Diponegoro kala itu. Kini anak cucu Diponegoro dapat bebas masuk Kraton, terutama untuk mengurus Silsilah bagi mereka, tanpa rasa takut akan diusir.

PENANGKAPAN & PENGASINGAN
  • 16 Februari 1830 Pangeran Diponegoro dan Kolonel Cleerens bertemu di Remo Kamal, Bagelen (sekarang masuk wilayah Purworejo). Cleerens mengusulkan agar Kanjeng Pangeran dan pengikutnya berdiam dulu di Menoreh sambil menunggu kedatangan Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock dari Batavia.
  • 28 Maret 1830 Diponegoro menemui Jenderal de Kock di Magelang. De Kock memaksa mengadakan perundingan dan mendesak Diponegoro agar menghentikan perang. Permintaan itu ditolak Diponegoro. Tetapi Belanda telah menyiapkan penyergapan dengan teliti. Hari itu juga Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Ungaran, kemudian dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang, dan langsung ke Batavia menggunakan kapal Pollux pada 5 April.
  • 11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis (sekarang gedung Museum Fatahillah). Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch.
  • 30 April 1830 keputusan pun keluar. Pangeran Diponegoro, Raden Ayu Retnaningsih, Tumenggung Diposono dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertoleksono, Banteng Wereng, dan Nyai Sotaruno akan dibuang ke Manado.
  • 3 Mei 1830 Diponegoro dan rombongan diberangkatkan dengan kapal Pollux ke Manado dan ditawan di benteng Amsterdam.
  • 1834 dipindahkan ke benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.
  • 8 Januari 1855 Diponegoro wafat dan dimakamkan di Makassar, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, sekitar empat kilometer sebelah utara pusat Kota Makassar.
Dalam perjuangannya, Pangeran Diponegoro dibantu oleh puteranya bernama Bagus Singlon atau Ki Sodewo. Ki Sodewo melakukan peperangan di wilayah Kulon Progo dan Bagelen.

Bagus Singlon atau Ki Sodewo adalah Putera Pangeran Diponegoro dengan Raden Ayu Citrowati Puteri Bupati Madiun Raden Ronggo. Raden Ayu Citrowati adalah saudara satu ayah lain ibu dengan Sentot Prawiro Dirjo. Nama Raden Mas Singlon atau Bagus Singlon atau Ki Sodewo sendiri telah masuk dalam daftar silsilah yang dikeluarkan oleh Tepas Darah Dalem Keraton Yogyakarta.

Perjuangan Ki Sodewo untuk mendampingi ayahnya dilandasi rasa dendam pada kematian eyangnya (Ronggo) dan ibundanya ketika Raden Ronggo dipaksa menyerah karena memberontak kepada Belanda. Melalui tangan-tangan pangeran Mataram yang sudah dikendalikan oleh Patih Danurejo, maka Raden Ronggo dapat ditaklukkan. Ki Sodewo kecil dan Sentot bersama keluarga bupati Madiun lalu diserahkan ke Keraton sebagai barang bukti suksesnya penyerbuan.

Ki Sodewo yang masih bayi lalu diambil oleh Pangeran Diponegoro lalu dititipkan pada sahabatnya bernama Ki Tembi. Ki Tembi lalu membawanya pergi dan selalu berpindah-pindah tempat agar keberadaannya tidak tercium oleh Belanda. Belanda sendiri pada saat itu sangat membenci anak turun Raden Ronggo yang sejak dulu terkenal sebagai penentang Belanda. Atas kehendak Pangeran Diponegoro, bayi tersebut diberi nama Singlon yang artinya penyamaran.

Keturunan Ki Sodewo saat ini banyak tinggal di bekas kantung-kantung perjuangan Ki Sodewo pada saat itu dengan bermacam macam profesi. Dengan restu para sesepuh dan dimotori oleh keturunan ke 7 Pangeran Diponegoro yang bernama Raden Roni Muryanto, Keturunan Ki Sodewo membentuk sebuah paguyuban dengan nama Paguyuban Trah Sodewo.

Setidaknya Pangeran Diponegoro mempunyai 17 putra dan 5 orang putri, yang semuanya kini hidup tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Jawa, Sulawesi & Maluku.
(wikipedia)

Jumat, 19 Februari 2010

Kecepatan Burung Unta Itu Mencapai 50km/jam...

Burung Unta (Ostrich) bukan sembarang burung. Tinggi badannya dapat mencapai 2,5 meter dengan berat 180 kg. Selain besar, Burung Unta juga memiliki daya tahan yang luar biasa. Burung ini bisa bertahan hidup pada suhu di atas 40 derajat Celcius hingga suhu 0 derajat Celcius. Umurnya juga terbilang panjang, bisa mencapai usia sekitar 50 tahun. Walau begitu, sekalipun Burung Unta sedemikian besar, pengeluaran untuk biaya makan Burung Unta hanya mencapai kira-kira US$ 75 setahun. Kesulitan umum satu-satunya dalam memelihara Burung Unta adalah masalah kandang. Diperlukan lahan yang cukup luas, dan berpagar. Masalahnya, sekali seekor Burung Unta lari keluar dari pagar, kamu perlu sebuah mobil untuk mengejar dan menangkapnya, karena Burung Unta dapat berlari hingga kecepatan 50 km/jam!
Kalo ngubernya pake motor bisa sama2 ngebut......hehehehe...

Minggu, 31 Januari 2010

Akhirnya Iwan Fals Bicara...

Siapa yang tak mengenal sosok Iwan Fals? musisi sekaligus penyanyi yang lantang dengan lirik lagu-lagunya. Berbagai kritik politik dan social menjadi cirri khas dalam setiap penampilannya. Lagunya demikian dicintai dan menjadi favorit orang-orang di berbagai kalangan. Tapi pernahkah anda melihat dia berbicara panjang tentang kehidupannya di balik semua nyanyiannya?

Inilah talk show pertama Iwan Fals! Bagaimana Andy F. Noya, sang host membongkar banyak pertanyaan orang tentang siapa sesungguhnya Iwan Fals.

Ada banyak kisah dibalik sebuah lagu yang diciptakannya, dari proses penciptaan sampai kisah-kisah pasca lagu itu diperdendangkan. Misalnya tentang lagu “Bongkar” yang diciptakannya bersama Group Swami I. Lagu yang awalnya merupakan bentuk keprihatinan pada kasus Kedung Ombo, dan Kasus Kacapiring ini, akhirnya menuai banyak cekalan. Tak hanya itu, Andy Noya pun membongkar banyak kisah-kisah tentang lagu-lagu Iwan lainnya, seperti “Oemar Bakri”, “Mbak Tini”, juga lagu-lagu barunya, yang memiliki nuansa berbeda dengan lagu Iwan kebanyakan.

Bagaimana masa kecil Iwan Fals? Mengapa seorang anak tentara, menjadi “pemberontak” dengan lagu-lagunya yang membuat merah telinga para pejabat dan aparat?

Di Kick Andy, Iwan juga menceritakan tentang titik terendah dalam kehidupannya, saat putra pertamanya Galang Rambu Anarki meninggal tahun 1997 lalu. Benarkah Galang meninggal karena over dosis? Benarkan Galang menjadi pemakai karena mengikuti gaya sang ayah?

Dalam kesempatan ini, sang isri Rossana atau yang biasa dipanggil Yos juga mengungkapkan pengalamannya menjadi pendamping dalam hitam putihnya kehidupan Iwan Fals. Termasuk saat bersama-sama harus menghadapi kenyataan meninggalnya anak pertama mereka secara mendadak.

Setelah Galang meninggal dunia, Iwan dianggap banyak berubah, tidak galak, dan cenderung melankolis. Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu rekan bermusiknya, Setiawan Djodi. Tapi benarkah Iwan berubah?

Penyanyi yang bernama lengkap Virgiawan Listanto ini memulai karirnya dari seorang pengamen sejak masa SMP. Seorang tukang bengkel di Bandung sempat menjadi “manajernya” dan mencarikan Iwan panggung-panggung di berbagai hajatan atau acara sekolahan. Dan dari urusan ngamen inilah kemudian “sang manajer” memiliki ide mudah untuk menamai penyanyinya “Iwan Fals”. Siapa tukang bengkel itu dan bagaimana reaksinya saat Iwan menerima kertas berisi sepotong lirik yang pernah ia ciptakan bersama “sang manajer” dulu?

Kick Andy juga melengkapi jamuan terhadap Iwan dengan menghadirkan seorang sahabat, sekaligus senior dalam bermusik, yang sudah tidak bertemu selama hampir 30 tahun! Dari sini kita akan banyak mengetahui perjalanan music seorang Iwan Fals dari masa ke masa.

Keceriaan Iwan Fals yang mengajak Andy F. Noya menari bersama, seperti sebuah penghiburan bagi sang Host Kick Andy. Pasalnya dua tahun sudah, Kick Andy menanti kesediaan Iwan Fals untuk hadir di kursi tamu program ini.
(kickandy.com)

Sabtu, 23 Januari 2010

BUKAN BUPATI BIASA

Untung Wiyono, Bupati Sragen sedang mendalang saat Andy F. Noya, host Kick Andy masuk ke studio. Untuk yang hadir lengkap dengan pakaian kebesaran dalang memang memiliki kemampuan mendalang dengan fasih. Dalam sebulan ia bisa manggung hingga 10 kali. “Mendalang bisa dipakai sebagai alat berkomunikasi secara dekat dengan rakyat,” kata untung.
Untung memang memiliki banyak gebrakan untuk memajukan kabupaten yang ia pimpin. Di bawah pimpinannya, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah telah mengalami kemajuan secara pesat. Sragen yang dulunya tergolong daerah tertinggal kini menjadi kota terbaik dengan meraih penghargaan adipura selama enam tahun berturut-turut. “Saya sampai bilang, udahlah kita gak usah ikut-ikut lomba gitu lagi, kasian daerah lain,” ujarnya bangga.
Bupati yang mantan pengusaha ini memiliki dua akses komunikasi penting dengan rakyatnya yakni melalui pagelaran wayang dan pengembangan teknologi informatika. Salah satu yang bisa dibilang paling berhasil adalah pembangunan jaringan IT, yang menghubungkan antar desa, kecamatan, dan hingga kabupaten. Kondisi ini memudahkan komunikasi dan penukaran data antar wilayah, juga efisiensi birokrasi. “Jaman dulu saya sampai gagal dapat proyek karena birokrasi yang panjang untuk perijinan, maka ketika saya jadi bupati 18 retribusi sudah dihapus,” katanya.

Dari Gorontalo, anda akan kami pertemukan dengan seorang bupati yang hobinya bergerilya dalam bekerja dan melayani masyarakat. Ia adalah David Bobihu Akib, seorang Bupati yang mencetus konsep Government Mobile.
Dalam konsep Government Mobile itu, David dan sejumlah staffnya tidak berkantor di gedung mereka, tapi membuka kantor di rumah-rumah penduduk di tingkat kecamatan sampai pedesaan secara bergilir. “Ini namanya bukan program jemput bola, tapi rampas bola. Kita yang datangi masyarakat langsung,” kata David yang tampil di Kick Andy dengan pakaian dinas lapangannya itu.
Konsep yang diciptakan dan dijalankan David ini telah memperoleh sejumlah penghargaan, baik nasional maupun internasional.
Satu keunikan David lainnya adalah meniadakan pos satpam dan pagar di rumahnya. Sehingga masyarakat Gorontalo bisa mudah menemuinya. Sampai- sampai, katanya, ada orang minta uang buat biaya kawin saja ia ladeni. Maka mungkin pantas, kalau David tercatat dalam 10 bupati terbaik di negeri ini.

Dari Jawa Timur, hadir Bupati Jombang Suyanto yang sangat konsen dengan masalah kesehatan warganya. Dengan program “Puskesmas -Idaman Idolaku dan Rumah Sakit-Cintaku”, Suyanto membangun sebuah pelayanan kesehatan yang memadai untuk warganya.
Mungkin hanya di Jombang sebuah puskesmas memiliki banyak dokter spesialis, ruang rawat inap, bahkan sudah pernah mendapat ISO. Dan lebih hebat lagi, biaya pengobatannya cukup murah. “Kalau bisa bahkan biaya pengobatan atau operasi itu gratis di sini,” katanya.

Kisal lain adalah tentang seorang aktivis LSM yang jadi Bupati. Ia adalah Hugua, seorang aktivis lingkungan yang kemudian terpilih menjadi bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Meski aktivis dan birokrat sesuatu yang agak kontradiktif, tapi ada sesuatu yang klop antara profesi Hugua dan daerah yang dipimpinnya. Ya, Hugua yang seorang aktivis lingkungan kini harus mengelola wilayah yang sangat kaya dengan keindahan alam, terutama kekayaan lautnya.
Kecocokan itulah yang kemudian mengantarkan Wakatobi menjadi wilayah yang populer dalam beberapa tahun terakhir ini. Kekayaan alam terutama keindahan bawah laut, telah mengundang banyak wisatawan ke wilayah ini. Terlebih setelah Hugua membangun berbagai fasilitas dari jalan hingga landasan pesawat terbang. “Saya ingin wakatobi terkenal tak hanya di Indonesia tapi dunia,” tegas bupati yang murah senyum ini.

Bupati terakhir yang hadir di Kick Andy kali ini adalah, seseorang yang tercatat sebagai Bupati terbaik tahun 2008 yakni Masfuk, Bupati Lamongan. Idenya yang kami anggap agak aneh adalah mempopulerkan bahasa mandarin di kabupaten yang ia pimpin. Bahkan kini sejumlah besar sekolah di sana sudah memasukkan pelajaran bahasa mandarin sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Apasih alasannya? “Selain inggris dan arab kita harus siap dengan ekonomi global, jadi mandarin harus dipelajari juga,” ujarnya.
Salah satu karya besar dari Masfuk dalam memajukan Lamongan adalah mengubah pantai kodok menjadi sebuah wisata bahari yang maju, yang tentu saja diiringi dengan kemajuan ekonomi di wilayah itu.
Satu hal yang kami sajikan special, adalah penayangan video tape profil kabupaten Lamongan yang disajikan dalam bahasa mandarin. Apakah Masfuk bisa menjelaskan isi tayangan itu? Bagaimana saat sang presenter Xinwen yang membacakan tampil langsung di hadapannya?
Saksikan selengkapnya di episode Bukan Bupati Biasa.
Tentu saja, kami yakin disamping kelima bupati ini, masih ada sejumlah pemimpin yang bisa bekerja dan berkarya secara inovatif untuk memajukan wilayahnya. Ini hanya sebagian dari gambaran dan harapan untuk saling mencerahkan satu sama lain

Jumat, 08 Januari 2010

10 Negara Paling Bersih Di Dunia...

1. SWISS
Salah satu negara terkaya di dunia dalam hal PDB per kapita - adalah yang paling murni di dunia. Swiss mencetak gol dalam studi "The Forbes"100 poin di 8-ekologi kriteria, termasuk kualitas air, kuantitas dan kemurnian hutan, serta minimal penggunaan pestisida. Di Swiss, ada semua kondisi untuk hidup panjang.

2. SWEDIA
Negeri kinerja lingkungan yang tinggi secara konsisten,yang ditampilkan secara langsung pada kesehatan warganya. Di Swedia, rendahnya polusi udara, air minum yang bersih, rendah emisi gas rumah kaca. Sembilan juta orang Swedia, dengan perawatan khusus diambil hutan mereka.

3. NORWEGIA
Dengan latar belakang perjuangan negara-negara Eropa dengan teknologipolusi, Norwegia, ketiga negara terkaya di dunia, menawarkan kualitas air yang sangat baik, sanitasi (dalam perawatan air limbah), udara. Norwegia setidaknya risiko penyakit saluran pernapasan.

4. KOSTA RIKA
Kosta Rika Ekonomi tergantung pada pariwisata eko-industri,sehingga ada perhatian serius untuk peduli terhadap lingkungan. Prinsip-prinsip konstruksi dan kebijakan industri di Kosta Rika. Tidak seperti tetangga Amerika Latin, Kosta Rika pencegahan deforestasi. Negara mencetak 97 atau lebih poin dari100 mungkin dalam kategori hutan, udara bersih. Beberapa hal yang lebih buruk di sini dengan lingkungan laut.

5. KOLOMBIA
Kemakmuran Kolombia secara langsung berhubungan dengan kesuburan tanah dan produksi tanaman. Termasuk ini adalah tentang budidaya kopi dan bunga, yang menyediakanpendapatan ekspor. Negara Amerika Selatan melindungi kualitas tanah mereka. Lingkungan bersih Kolombia - jaminan kesehatan dari populasi dengan harapan hidup dari 73 tahun.
6. SELANDIA BARU
Jarang penduduknya Selandia Baru - sebuah surga bagi wisatawan. Negara memberikan perhatian besar untuk melindungilingkungan. Sebagai indeks kemurnian, itu adalah mil di depan negara-negara lain di wilayah dengan udara dan kualitas air. Tetapi industri untuk memberikan mereka "kotor kutu" emisi CO2.
7. JEPANG
Harapan hidup di Jepang - sekitar 82 tahun. Ini adalah tingkat tertinggi di dunia. Sebagian karenateknologi tinggi pemurnian air, sanitasi, pencegahan penggunaan pestisida kimia yang relatif rendah dan tingkat polusi udara. Masalahnya di sini adalah menipisnya persediaan ikan di perairan pantai dan, akibatnya, mengurangi keanekaragaman hayati laut.
8. KROASIA
Era Soviet berfungsi sebagai sumber gas rumah kaca.
9. ALBANIA

10. ISRAEL
7,2 juta penduduk Israel menikmati kualitasair, udara, bersaing di negara-negara yang paling murni di Eropa. Hidup di sini - 81. Meskipun kekeringan, Israel adalah kebijakan yang kompeten dalam hubungan dengan hutan kecil. Pantai negara - pestisida yang mempengaruhi makanan.

(www.realt5000.com)

Selasa, 05 Januari 2010

Pidato Anak Itu Membungkam Pemimpin - Pemimpin Negara...

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).

ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut:

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi, dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya."

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, "Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu" .

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********

Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:

" Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun "

(Sumber: The Collage Foundation)
------------ --------- --------- --------- --------- ---------
--------- --------- ------
*Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari kita bersama-sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia."

http://www.facebook.com/album.php?aid=13579&id=1820575872&saved#/topic.php?uid=31959461774&topic=12092

Anda Adalah Pengunjung Blog Yang Ke :